Puisi Teringat Tentang Kekasih Hati
Singkat
Cerita itu di mulai dari jutaan kisah berisi candu.
Awalnya hanya candaan-candaan biasa.
Aku sibuk menerka nerka gerak gerik rasa yang ada padamu.
Aku berhasil menata senyum. Berapi api saat yang ku sapa setiap pagi adalah kopi buatanmu
Singkat saja.
Aku jatuh hati setengah mati. Di suatu sore ketika itu. Aku menggenggam sejuta kenangan berisi ambisi untuk terus memilikimu.
Tak sadar, hujan mengguyur sehingga menepi menjadi pilihan. Aku sibuk menatap jalanan yang sesekali ku beranikan juga untuk menatapmu.
Ah pria ini.
Lagi-lagi hatiku sibuk mengelak nyata kalau saja aku benar-benar mencintaimu.
Di sudut halte di samping genangan air yang kian meninggi. Kulihat samar tanganmu memainkan jemariku.
Kamu tersenyum.
Tentu saja aku suka. Tapi lebih berusaha untuk menahanya.
Benar saja. Detik itu terlalu singkat. Sketsa wajahmu saja tak lagi mampu ku gambar. Kenangan itu tak lagi mampu ku raih.
Harusnya dulu otaku ku biarkan kosong dan hatiku ku paksa berhenti. Agar tidak lagi ada kesempatan2 kenangan itu terkumpul. Menjadi berjilid-jilid buku yang tak mampu ku lupakan.
Beberapa bab yang ahirnya menjadi kisah usai. Kita yang ahirnya hanya menjadi lamunan tak bersuara. Kita yang ahirnya menjadi sangat singkat Ku ulur hatiku untuk terus berhenti. Tapi tak kunjung juga menepi.
Kau ini siapa?
Pria yang ku maksudkan. Kenapa harus pergi meninggalkan?. Padahal dulu mengutarakan perpisahan saja enggan. Malah kini hanya sebatas angan dan harapan.
Kau ini apa?
Mengapa terus saja memenuhi ruang di kepala. Terpaksa. Hingga ahirnya ku paksaa. Berharap akan terbiasa dan kemudian lupa.
Teman-teman juga bisa melihat puisi ini dibaca langsung oleh penulisnya di Youtube Nrechel.